Produsen excavator berfokus untuk mengintegrasikan solusi-solusi sensor yang dapat memudahkan kerja dari operator dan menurunkan frekuensi downtime dari alat untuk memotong biaya-biaya tambahan
Pasar crawler & excavator Indonesia di bidang agrikultura diprediksikan akan mencapai 1,493 unit hingga tahun 2027
40.9% dari total penjualan excavator pada tahun 2020 di Indonesia digunakan untuk industri pertambangan, diikuti oleh industri konstruksi sebagai pengguna excavator kedua terbesar (34.7%)
Permintaan untuk crawler excavator anjlok sebesar 9% di tahun 2020; diprediksikan kondisi pasar akan beranjak pulih ke level pra-pandemi di tahun 2023 jika kondisi geopolitik relatif stabil
Produsen metal global tertarik dengan cadangan nikel yang dimiliki Indonesia mengingat permintaan untuk Electric Vehicle yang sedang meningkat. Sumitomo Metal Mining Jepang berencana untuk menginvestasikan dana sebesar USD 2.8 miliar di Indonesia untuk membangun High-Pressure Acid Leach (HPAL) nickel smelter untuk memproduksi metal dengan kualitas tinggi. Tentunya, kondisi ini akan memberikan dorongan kepada penambangan nikel serta demand untuk crawler excavator
Pemerintah Indonesia berencana untuk menginvestasikan dana sebesar USD 430 miliar untuk proyek-proyek infrastruktur yang berupa 25 bandara baru, pembangkit listrik, mass transit, dan lain sebagainya
Excavator berukuran sedang (25-40 ton) menguasai 28.4% dari total pangsa pasar crawler di Indonesia
Pasar untuk crawler excavator berukuran besar (> 40 ton) diprediksi akan mencapai 6,091 unit hingga tahun 2027